Sabtu, 19 Mei 2012

BIDURAN/KALIGATA/GALIGATO/URTIKARIA


BIDURAN/ URTIKARIA/GALIGATO/KALIGATA
Biduren/biduran orang biasa panggil atau menyebutnya, yaitu semacam gatal-gatal di atas permukaan kulit bahkan bisa menjalar keseluruh bagian tubuh, orang berkeyakinan kadang bisa di sebabkan karena salah makan atau makan sesuatu yang menjadi pantanganya selama hidupnya yang menjadi refensi untuk makanan tertentu biasanya masakan laut (SeaFood) semisal makan Udang,Sotong,Cumi-cumi, kepiting. hemm.. ini salah satu dari sudut pandang beberapa orang yang mengalaminya sehingga orang itu jadikan pelajaran kejadian yang dia alaminya tak akan terulang lagi. : mungkin bisa di terima…
apalagi sudah berupaya berobat ke dokter, dan di berikan resep obat hingga sembuh, ehh kemudian hari muncul lagi, berobat lagi dan ehh muncul lagi hingga tradisi makan obat pun bisa terjadi apabila alergi biduran menyerang.
karena sakit biduran emang sangat menjengkelkan dan membuat orang kurang percaya diri, terlebih apalagi kita sudah keluar keringat akan semakin menambah gerakan ayunan tangan kita untuk berupaya Menggaruknya di bagian gatal itu, nah bagaimana jika terjadi ditempat umum? terlebih lagi apa bila gatal itu ada bagian sensitif organ kita? tentunya kita sangat Malu bukan??
orang biasa melakukan pertolongan pertama pada gatal adalah digaruk wajar karena itu reflek reaksi dari sebuah gatal, hehehe…namun perlu kita waspada dan hati-hati karena akibat garukan bisa membuat kulit terluka dan bahkan bisa infeksi dari kuman yang menempel di tangan kita.
biduren / gatal alergi bisa terjadi karena kekebalan tubuh kita mengalami penurunan imun/zat antibodi dalam tubuh kita dan tak mampu melawan reaksi kejahatan virus yang menyerang terutama didaerah paling luar yang sensitif kita yaitu Kulit, akibatnya kita mengalami keracunan oleh virus/bakteri dan mengakibatkan kita gatal. semakin lemah imunitas kita semakin kuat reaksi Virus/Bakteri menyerang kulit kita.
bagaimana kita bisa meningkatkan imun dalam tubuh kita? dan terus bagaimana upaya untuk mengatasinya? dibawah ini ada beberapa kiat khusus untuk mengatasi masalah biduran. semoga bisa bermanfaat ….
pertama(bisa jadi untuk tindakan preventif), bila telah terjadi demikian mungkin bisa jadi sistem kekebalan tubuh kita mengalami gangguan. kita bisa lakukan dengan memakan makanan herbal yang mengandung banyak air (buah-buahan) vitamin yaitu seperti jeruk,Apel,semangkan, melon,pepaya mengkal,buah kelapa. ini tahap upaya untuk meningkatkan dayatahan tubuh kita, terlebih jangan lupa Olah raga kecil (jogging, lari di tempat,senam).
kedua(bisa jadi untuk tindakan Kuratif), bila telah terjangkit biduran saya ada resep yang pernah saya coba hingga biduran/biduren saya Amblas tak balik lagi…alhamdulillah sembuh hingga sekarang
 
NIH ADA BEBERAPA RESEP OBAT / JAMU BIDUR moga bermanfaat
@ caranya
a. 1 butir telur ayam kampung ( diambil Kuningnya)
b. Dua Siung/ pangkal Kunyit/(kunir=jawa) diparut diambil airnya
   kira-kira 50cc.
c. tuangkan sisanya Air DEGAN( kelapa Muda hijau) hingga (150cc) Aduk  rata kemudian di minum.
d. lebih bagus lagi kita tambahkan resep obat usap(utk obat luarnya) rebusan daun sir
ih secukupnya ambil airnya untuk dioleskan ke kulit yang sakit biduran. ini akan sangat membantu apabila kita sudah berada di stadium lanjut.
karena diambil dari bahan Alami/Natural/Herbal InsyaAllah tidak akan punya efek samping, tapi kita juga perlu pastikan bahwa telur itu juga bukan telur busuk, dan Kunyit ruas-ruasnya juga harus bersih dan steril dari kotoran maupun insektisida, untuk itu kita harus cuci bersih-bersih sebelum di racik. begitu juga daun sirihnya.
@ atau
Balurkan tubuh dengan minyak telon, minyak kayu putih atau minyak tawon. Untuk ramuan minumnya, 1 (satu) jari temulawak dipotong-potong, beri sedikit gula merah, dan garam direbus dengan air 1 (satu) gelas air. Saring, dan bila sudah dingin diminum 3 kali sehari 3/4 gelas. Selamat mencoba dan semoga lekas sembuh. :D
@ atau
250 gram biang kunyit segar / 1 sdm kunyit bubuk
1/2 (setengah) jeruk nipis / lemon (peras ambil airnya)
1 sdm madu
cara meramu :
bakar / panggang kunyit segar – kupas kulitnya – potong kecil2 – blender dgn 400 ml
saring – campur dgn madu + perasan jeruk (buat 2 gelas @ 200ml)
Minum pagi sesudah sarapan dan mau tidur selama 1 bulan

Bisa ditambah sesering mungkin minum air kelapa muda (yg asli) hanya ditambah garam sedikit.
@ atau
 Empedu trenggiling, beli ditoko obat cina nanti sama tokonya di bubukin terus dimasukan ke kapsul.
@ atau
 Minum air kelapa 3x sehari (kelapa hijau/wulung, jenis kelapa yg bagian sabutnya berwarna pink. kelapa ini bisa dipesan di tukang es kelapa).
@ atau
  Konsumsi obat, Lacomin: ni obat susah nyarinya,4 biji cm 1500, memang tidak menyembuhkan secara permanen tp bisa menghilangkan biduran dgn cepat stlh mengkonsumsinya
@ atau
Makan kuning telur, kemudian minum air kapur (biasanya rendaman gamping tp yg sudah agak lama) (yang sudah bening.
@ atau
Kunyit dibakar, diparut, Kasih kapur sirih sedikit, Kasih madu,Diminum …
@ atau
Pake Kalmethason ditambah dengan frendnisolone dan Heptasan ( baiknya resep dokter )
@ atau
Minum Histapan (resep dokter)
@ atau
Minum CELESTAMIN ( resep dokter )
@ atau
Minum wedang jahe merah……banyak di jual di warung2
@ atau
    * Ambil 1-2 genggam daun randu (daunnya saja lho, tangkai, batang pohon, dan akarnya ga usah!).
    * Rebus daun dalam 2 liter air.
    * Rebus sampai mendidih, warna daun akan berubah jadi hijau tua.
    * Campurkan air beserta daunnya ke dalam kurang-lebih 10 gayung air mandi.
    * Remas-remas daun randu dalam campuran sampai keluar lendir/minyaknya. Jangan buang daunnya
    * Bilaslah tubuh dengan air rebusan daun randu tersebut. Syukur-syukur kalau bisa berdiri di atas ember, sehingga airnya bisa dipakai berulang-ulang.
    * Kalau yang sakit adalah anak kecil, pakailah ember bak, sehingga anak bisa berendam.
    * Ambillah daun randu di bak, kemudian gunakan sebagai sabun, gosok-gosok sambil remas-remaslah daun di seluruh kulit tubuh.
    * Bilas lagi seluruh tubuh, lalu keringkan dengan handuk.
@ atau
. Minum Mengkudu dan Wortel di blender disaring direbus tambah gula dan madu.
@ atau
Minum air temulawak selama 3 hari.
@ atau
Minum INTERHISTIN. (resep dokter)
@ atau
1 butir telur ayam kampung ( diambil Kuningnya) + Dua Siung/ pangkal (seukuran jempol tangan) Kunyit/(kunir=jawa) diparut diambil airnya kira2 50cc, tuangkan sisanya Air DoGAN( kelapa Muda hijau) hingga (150cc) seukuran gelas sedang, Aduk hingga rata kemudian di minum.
@ atau
 Minum air dari perasan 250 gram biang kunyit segar / 1 sdm kunyit bubuk
    1/2 (setengah) jeruk nipis / lemon (peras ambil airnya)
    1 sdm madu
@ atau
. Bakar / panggang kunyit segar – kupas kulitnya – potong kecil2 – blender dgn 400 ml
    saring – campur dgn madu + perasan jeruk (buat 2 gelas @ 200ml)
    Minum pagi sesudah sarapan dan mau tidur selama 1 bulan.
@ atau
Minum dexamethason 0.75 mg produksi Hansa (warna biru). Dosis 0.5 tablet (anak2) – 1 (dewasa) tablet, 3 x sehari. kalau dah hilang gak usah minum lagi.

Tuh  ...!!!! dah buuuaanyak resep dan obat2an buat si bidur/urtikaria/galigato/kaligata ..... tinggal pilih mana yang cocok / sesuai selera ...
Semoga bermanfaat jika ada pengalaman lain berbagi aja disini.
Salam dari ...Mbae

Senin, 14 Mei 2012

Andai uang bisa bicara

Uang Rp 1000 & Rp 100.000 sama2 terbuat dari kertas, sama2 dicetak & diedarkan oleh BI. Ketika bersamaan mereka keluar dan berpisah dari Bank dan beredar dimasyarakat, 4 bulan kemudian mereka bertemu lg secara tdk sengaja didlm dompet seorang pemuda. Kemudian diantara kedua uang tsb terjadilah percakapan. Yg Rp 100.000 bertanya kpd Rp 1000, "Knp badan km begitu lusuk, kotor dan bau amis?"
Rp. 1.000 menjawab, "Karena aku begitu keluar dari Bank langsung ditangan orang2 bawahan dari tukang becak, tukang sayur, penjual ikan dan ditangan pengemis"
Lalu Rp.1000.bertanya balik kpd Rp 100.000, "Knp km kelihatan begitu baru, rapi dan masih bersih?"
Dijawabnya, "Karena begitu aku keluar dari Bank, langsung disambut perempuan cantik, & beredarnyapun di restoran mahal, di mall & jg hotel2 berbintang serta keberadaanku selalu di jaga dan jarang keluar dari dompet"
Lalu Rp 1000 bertanya lg, "Pernahkah engkau mampir di tempat ibadah?"
Dijawablah, "Belum pernah"
Rp 1000 pun berkata lg, "Ketahuilah walaupun aku hanya Rp 1.000, tetapi aku selalu mampir di rumah TUHAN dan ditangan anak2 yatim, bahkan aku selalu bersyukur kpd TUHAN. Aku tdk dipandang bukan sebuah nilai, tetapi adalah sebuah manfaat"
Akhirnya menangislah Rp 100.000 karena merasa besar, hebat, tinggi tetapi tdk begitu bermanfaat selama ini.
Jd bukan seberapa besar penghasilan kita, tetapi seberapa bermanfaat penghasilannya dipakai utk memuliakan TUHAN dan sebagai Channel of blessing bagi orang yg tdk mampu. Karena kekayaan bukanlah utk kesombongan!!
Semoga ini menjadi renungan utk kita..

Jumat, 11 Mei 2012

Tradisi Bersih Desa di Kelurahan Purbosuman Ponorogo


PONOROGO (wartamerdeka.com) - Kirab bersih desa warga Purbosuman, Ponorogo, Jawa Timur, sejak lama sudah menjadi tradisi di masyarakat. Bahkan ternyata, acara ini sudah merupakan agenda wisata yang rutin diselenggarakan  setiap tahun. Kirab bersih desa ini pada intinya acara spiritual dengan melakukan tradisi membersihkan desa dari roh-roh jahat, dan memohon keselamatan dan kesejahteraan  kepada Sang Pencipta, agar masyarakat bisa hidup aman, damai dan tentram alam setiap aktivitasnya.

Tradisi ini sekaligus dilakukan ziarah ke makam Ki Ageng Jati Sulur (pendiri kawasan kelurahan Purbosuman), dengan mendoakan agar arwahnya iterima disis Tuhan Yang Maha Esa, dengan diiringi pertunjukan seni budaya Reog Ponorogo, dari pusat keberangkatan Kantor Lurah, hingga ke taman makam.
Tak kurang 600-an warga  berkumpul di Balai Desa Purbosuman yang mengikuti kegiatan malam Jumat Pon, lalu, yang terdiri dari berbagai kalangan masyarakat, baik tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, maupun karang taruna. Selanjutnya, rombongan beranjak menuju makam Ki Ageng Jati Sulur.
Drs. Imam Rohni, S.Sos, MSi, Kepala Kelurahan Purbosuman, mengatakan, acara ini dimaksudkan, untuk menghargai para leluhur terutama pejuang dan pendahulu kita yang berjasa besar terhadap kelurahan Purbosuman. Adalah  tokoh Spiritual pada jamannya pada abad ke-17, yaitu: Ki Jonasi,  Pangeran Purbonegoro, dan Ki Sumo, seorang abdi kinasih. Tiga tokoh ini begitu besar jasanya terhadap warga kelurahan Purbosuman. “Mereka adalah pendahulu yang babat alas (hutan) pada waktu itu, sehingga menjadi sawah, karang pradesan ( kawasan ) yang kini menjadi wilayah subur makmur adalah kelurahan Purbosuman,” ujarnya, kemarin.
Dikatakan, kegiatan malam itu ditandai kesiapan setiap rukun tetangga membawa tumpeng  sesaji, pawai obor, yang di ikuti oleh Karang Taruna, pemuda- pemudi dan warga, tentu kita juga melibatkan Warok Ponorogo yang di dalam kehidupan masyarakat Ponorogo  Warok Ponorogo adalah merupakan Kasatria yang berpakaian hitam-hitam, berjenggot, berjambang menggunakan kolor sakti, Dalam bahasa daerah disebut ‘Nengenake Mring Bebener Ngedohke Kanistan’ artinya dekat dengan kebenaran dan menjauhi tindakan yang nista dan selalu bersikap tanggap , tanggon dan tanggung jawab.
Adapun acara di makam, dilakukan dengan prosesi ziarah dan tabur bunga, setelah kang Amat, Tetua Warok minta ijin kepada  Juru Kunci Makam ki Ageng Jati Sulur dan menyampaikan maksud dan tujuannya, rombongan warga Purbosuman, untuk kegiatan ziarah  ke makam leluhur yang dipimpin lurah Rohni. Segera acara inti di mulai. Di kawasan makam ki Ageng Jati Sulur di gelar panggung gembira yang diisi dengan lagu-lagu Jawa, versi Campursari, dan juga dilantunkan kidung Macapat yang memiliki makna Pituah. Kembang api dinyalakan menambah semarak acara.
Pada  kesempatan itu, dilakukan pembacaaan sejarah berdirinya Kelurahan Purbosuman oleh Sumardji, tetua desa, yang menekankan, bahwa warga Purbosuman sudah selayaknya berterima kasih kepada pendiri kawasan Purbosuman, sehingga kini dapat ditempati bersama-sama sampai sekarang.
Sedangkan keberadaan pohon jati, kata Sumardji, yang sudah berumur ratusan tahun yang tidak jauh dengan makam Ki Sumo, adalah merupakan teken (tongkat) Pangeran Purbonegoro yang ditancapkan  sehingga tumbuh sampai saat ini. Nama Pangeran Purbonegoro dan abdi kinasih ki Sumo, akhirnya menjadi cikal bakal nama Kelurahan Purbosuman.
Salah seorang warga, bernama Belon dan teman-temannya, ketika ditanya wartawan menjelaaskan, setiap ada kegiatan bersih desa ini mereka selalu dating, “Kami selalu datang mengikuti acara ini. Bagi kami, hal ini sangat menarik, karena mengajarkan kami untuk menghargai para leluhur,” ujarnya.
Sementara itu, Teno Saja, Pemerhati Sosial Masyarakat, asal Ponorogo, yang sehari-hari aktivitas di Parlemen Senayan, Jakarta, dan selalu menyebut dirinya rakyat jelata, yang mengikuti acara karena kebetulan pulang kampung, ketika dimintai pendapatnya menjelaskan: “ Ini acara yang baik mengajarkan kepada kita, kata Bersih Desa artinya hidup bersih, tertib, menghargai leluhur, serasi dengan sesame. Tentu harapannya, terjadilah tatanan kehidupan yang damai, sejahtera, saling hormat-menghormati dan hidup rukun. Apalagi ini sudah masuk dalam agenda rutin tahunan. Saya kira baik itu,“ ujarnya semangat.